Kamis, 17 Mei 2012

Surat untuk mu :'(


            Kamu yang Allah pertemukan denganku,

            Pertama kali Kita bertemu, aku sudah merasa nyaman hanya dengan bertemu denganmu. Semakin lama Kita semakin dekat dan semakin lama aku merasa Kamu adalah kakakku, abang lelakiku yang selalu aku inginkan.
            Terlalu sempurna memang jika Kamu -- aku anggap sebagai seorang kakak karna Kamu memiliki semua keindahan yang tidak semua orang miliki, Kamu baik, Kamu tampan, Kamu soleh, Kamu bijaksana dan Kamu orang yang mengajarkanku tersenyum dengan kekuranganku.

            Kamu yang Allah ciptakan untukku,

            Betapa hebatnya Allah menciptakan laki-laki seperti Kamu yang dipertemukan dengan perempuan yang tidak baik seperti aku, betapa luar biasanya Allah menciptakan Kamu untuk dikenalkan denganku yang sama sekali jauh dari sempurna seperti yang lainnya.
            Aku hanya bisa mensyukuri apa yang telah Allah berikan untukku, walaupun terkadang aku lupa ketika aku diberikan musibah, kesedihan, kepedihan dan yang lainnya. Tapi aku tetap tidak akan pernah lupa kepada siapa aku harus berterima kasih ketika dipertemukan dengan laki-laki yang menentramkan hatiku.

            Kamu yang Allah ciptakan untuk aku sayangi,

            Sudah lebih dari 6 bulan aku mengenalmu dan ketika aku bertemu dengan temanmu, aku rasa aku menyukai temanmu dan dengan adanya Kamu, aku bisa bercerita, bertanya dan sebagianya tetapi ternyata aku salah. Kamu lebih memperhatikan aku dibanding Dia, Kamu lebih menyayangi aku dibanding Dia, Kamu lebih sering memuji aku dibanding Dia dan aku menyesal tidak memperhatikan itu semua yang aku tau, Kamu hanya sebagai seorang teman yang sudah aku anggap sebagai seorang kakak.
            Ketika memasuki semester 2, perasaan kepada temanmu bahkan kepada kekasihku sendiri sudah tidak terlalu banyak bahkan sudah tidak ada digantikan oleh perasaan sayang yang berlebihan padamu yang sudah terlanjur baik padaku.

            Kamu yang Allah ciptakan untuk MENYAKITIKU,

            Badai itu datang begitu saja, ketika perasaan ini berubah maka aku berharap Kamu masih begitu padaku ternyata Kamu sudah memiliki wanita lain yang lebih sempurna, lebih dicinta dan mencintai Kamu.
            Awalnya aku tidak pernah menceritakan isi hati ini kepada siapapun, hanya aku dan Allah yang tau tapi semakin lama semakin perih dan kabar tentang putusnya Kamu dengan kekasihmu bukan membuatku tenang atau bahagia yang ada hati ini semakin tidak kuat menahan perasaan yang sudah lama aku pendam.
            Bercerita kepada kakakku adalah jalan keluarnya, mungkin Dia akan sedikit memberikan solusi atau yang lainnya dan ternyata Dia sedikit mendukungku untuk bersamamu dan lama kelama Kamu menunjukan sikap tidak suka padaku dan akhirnya kakakku tidak suka juga pada semua sikap Kamu yang seperti itu L
            Sejak saat itu, seakan dunia ini tidak lagi memihak padaku. Aku memutuskan hubungan dengan kekasihku karena aku tidak bisa mempertahankan hubungan tanpa cinta seperti itu, aku memutuskan untuk menutup hatiku agar tidak terlalu jauh memberi hatiku padamu dan nyatanya semakin hari hati ini semakin menjerit karena aku tidak bisa bohong kalau nyawaku sudah tidak pada tempatnya.
            Kamu menghilang !
            Kamu pergi !
            Sikapmu tidak ada yang sesama dulu, tidak sebaik dulu, tidak seperhatian dulu, TIDAK SEPERTI DULU ! tapi entah kenapa, ketika Kamu menghilang dan kepedihan itu tidak melemah karena semua yang Kamu lakukan untukku semuanya menyakitkan, aku jadi semakin kuat menahannya, aku jadi semakin bisa bertahan padahal semua orang sudah menyuruhku untuk melupakan orang yang tidak pernah memikirkan aku, melupakan orang yang tidak pernah memperhatikan aku, melupakan orang yang tidak pernah menginginkan aku ada !
            Aku kuat tapi satu kata tentangnya mampu membuatku hancur, aku akui ternyata bertemu dengannya membuatku berubah 180o. Dari mulai aku sering melupakan teman-temanku tapi aku tidak pernah lupa pada tugas-tugas sekolah, atau sekedar berbasa-basi sms orang tuaku untuk memastikan kalau disana Mereka baik-baik saja dan ternyata orang tuaku juga merasakan keanehan dalam hidupku ketika aku liburan dan mengunjungi rumah.
            Tapi entah kenapa, aku tidak pernah berusaha melupakan Kamu karena aku masih berharap, aku tau jika suatu saat nanti Kamu akan tersenyum padaku entah akan terjadi atau tidak yang jelas aku bisa bertahan jika aku bertahan untuk tidak melupakan Kamu.
            Aku siap sakit hati, untuk itu aku akan begini sampai aku menemukan yang lain atau sampai aku mampu bertahan tanpa Kamu !

0 komentar:

Posting Komentar

 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog