Sabtu, 09 Juni 2012

Untuk Papap

Papap, bagaimana menyampaikan kerinduan ini ? Bagaimana menyampaikan ketakutan ini ? Siapa yang akan menghapus air mata kerinduan ini ? Siapa yang akan menghapus air mata ketakutan ini ? Jika bukan Kau ! Aku pergi bukan untuk bermain seperti yang selalu Papap takutkan. Aku pergi bukan jalan-jalan bersama teman seperti yang Papap khawatirkan. Aku pergi untuk belajar, di kota lain dari kota tempat Kita tinggal. Papap, Masih ingatkah ketika Papap mengantarkan aku ke rumah tempatku tinggal disini ? Papap marah ! Mamah bilang, Papap tidak bisa melepaskan anak-anaknya. Taukah Papap ? Aku juga tidak pernah bisa melepaskan kedekatan Kita, Seperti Ketika aku kecil dulu, di peluk, di cium, di gendong dan sebagainya. Itu terjadi hampir satu tahun yang lalu, Ketika tawa Papap sudah jarang terdengar, Ketika senyum Papap bisa di lihat jika liburan tiba, Ketika semua seperti hidup sendiri. Papap tidak pernah menunjukan kesedihan Papap hanya tersenyum lalu tertawa, pura-pura. Papap kali ini lebih bisa menyebunyikan sebuah perasaan Entah itu sedih, senang atau yang lainnya Dan hari-hari terakhir ini, Papap terlalu sibuk dengan pekerjaan Bukan aku menyalahkan pekerjaan Papap Tapi hanya kecewa karena waktu kita tidak sebanyak dulu. Papap, Ini semua akan terbayar ketika aku dewasa nanti Ini semua akan kembali ketika aku sudah mampu membahagiakan Papap Jangan khawatir, ketika aku jatuh maka aku akan bangun sendiri  Love You, Pap. Until the end !
 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog