Semua
orang pasti mempunyai ketakutan pada sesuatu, seperti halnya aku. AKU TAKUT
TERJATUH !
Aku bukan terjatuh karena tidak
mempunyai keseimbangan yang bagus tapi aku terjatuh pada sebuah kesalahan
dimana kesalahan itu hampir membunuh hidupku, agar tidak terlalu dramatis, kesalahan
itu hampir membuatku menangis setiap hari. Aku pernah mendengar sebuah pepatah
atau entah apa namanya bahwa “berani jatuh cinta berarti berarti mengenal air
mata” dan kenyataan seperti “setiap pertemuan maka ada perpisahan” atau seperti
dalam puisi Bapak BJ.Habibie untuk Ibu Ainun “dulu kau tidak ada untukku
sekarang kembali tiada”, itu membuatku belajar menghargai perasaanku sendiri,
menghargai setiap kelemahan yang ada pada diriku termasuk pada masalah bahwa aku
takut terjatuh.
Aku pernah terjatuh, bahkan aku
selalu terjatuh setiap aku menemukan seseorang yang membuatku tanpa berpikir
panjang menjadi hayalan yang pasti akan terwujud. Dulu memang rasanya semua
yang aku mau, semua yang aku inginkan pasti akan menjadi milikku tidak seperti
dewasa-dewasa ini. Aku lebih mengenal perjuangan, aku lebih mengenal air mata dan
karena itu aku lebih mengenal siapa aku sebenarnya.
‘dan kali ini aku kembali terjatuh’,
laki-laki itu dulu tidak pernah menyakiti hatiku, laki-laki itu yang selalu ada
untukku, laki-laki pernah menjadi sahabat terbaik dalam hidupku tetapi semua
itu hancur ketika sebuah perasaan yang keliru muncul di antara celah hatiku. Aku
melakukan kesalahan yang sama, selalu meluangkan hatiku untuk orang-orang yang
tidak penting tapi siapa yang tau ? Tuhan telah menyiapkan semua ini lebih
awal, lebih matang dan lebih tau ketimbang Kita. Laki-laki itu terkadang
membuatku tersenyum atau bahkan tertawa tapi sekarang ? Dia sama sekali bukan
teman atau orang yang aku kenal, Dia menganggapku pengganggu hidupnya dan
mungkin membenci kehidupanku.
Ingin rasanya aku marah pada diriku
sendiri dan padanya bahwa aku tidak pernah meminta perasaan ini datang padaku
dan aku tidak pernah meminta orang yang lebih dari aku sayang itu Dia, aku
tidak pernah merasa menjadi pengganggu hidupnya. Sudah lama sekali aku
menghindar ketika perasaan ini datang karena aku tau, Dia punya seseorang yang
sulit Ia lupakan. Meski aku berjuang keras untuk tidak memikirkan Dia tapi aku
tidak berjuang untuk melupakannya, aku tidak bisa memikirkannya tapi aku harus
mengingatnya. Itu kalimat yang pernah aku baca dalam sebuah novel, aku bagai
pelaku utama dalam novel tersebut.
Aku selalu berusaha setidaknya
membuat hatiku, dadaku, hidupku tetap utuh dan damai tanpa seseorang yang sudah
merusak semua itu tapi ternyata apa yang pernah Dia lakukan terhadapku semakin
nyata dan semakin jelas ketika aku mulai melupakannya. Aku takut kalau ini
tidak berkesudahan :’(
Aku selalu meminta kepada Allah agar
aku diberikan kekuatan untuk menghadapi hari esok, untuk berjalan tegak ketika
berhadapan dengannya tapi aku tidak setegar itu, aku merasa bukan menjadi
diriku sendiri. Aku merasa aku sudah tidak bernyawa, dan Dia membawa sebagian
hidupku bersama kepergiannya bersama kepedihan yang sudah dibuatnya. Rasanya seperti
berjalan diatas api dan berusaha mengenyahkan rasa panas yang lama kelama
melukai kakiku, akan ada luka, aka nada bekas luka disana yang tidak pernah
bisa disembuhkan. Itulah aku !
0 komentar:
Posting Komentar