Kenangan-kenangan tentang dirinya
masih tetap berbahaya, aku takut tergelincir dan mendapati diriku mencengkram
dada agar menjaganya tetap utuh. Kenangan-kenangan itu tidak menyakitkan, tapi
cukup membuatku hancur :’(
Beberapa hari terakhir semenjak Dia
meninggalkanku, semenjak Dia menghianati apa arti perasaan ini, aku masih tetap
berjuang hidup normal setidaknya dihadapan teman-teman atau keluargaku. Aku masih
bisa berjalan tegak, aku masih bisa beraktivitas tanpa harus memegangi dadaku
seperti saat pertama kali Dia meninggalkanku agar menjaganya tetap pada
tempatnya. Rasanya ini tidak normal, aku pernah kehilangan, aku pernah
ditinggalkan tapi tidak sepahit ini, tidak pernah seburuk ini.
Bahkan aku pernah kehilangan
nenekku, orang yang paling berjasa dalam hidupku tapi orang tuaku tetap
mengizinkan aku melihat nenekku dalam keadaan diam tanpa senyum, tanpa bola
mata yang berwarna coklat indah walaupun sekarang aku berpikir kenapa tidak
menyuruhku menunggu diluar sampai prosesi pemakamannya selesai karna aku tidak
harus melihat keadaan nenekku yang seperti itu. Dan seharusnya itu membuatku
lebih kuat sekarang, nenekku yang meninggal saja aku masih bisa tahan tanpa
menangis dan bermimpi buruk lalu menjerit tapi dengan kehilangan Dia, malam
bukan lagi tempat bertemu paling indah dengannya melainkan tempat dimana Dia
meninggalkan aku, tempat dimana aku mencari-cari kehampaan tanpa dirinya dan
kehampaan akan dirinya ada dimanapun :’(
Ini pasti berakhir !
Bahkan sekarang aku tidak pernah
lagi memikirkan Dia, dan berusaha melupakan Dia tapi ketika usaha itu hampir
berhasil, Dia ada disetiap mataku memandang. Aku lelah, Tuhan. Aku lelah harus
menghadapi orang seperti Dia. Aku tidak mengeluh, aku tidak akan pernah
mengeluh selama ini masih bisa kutahan, selama ini masih dalam proses
pendewasaan diri. Aku pasti sanggup melewatinya.
Kasih,
Bukankah
kita teman ?
Kita pernah menjadi teman, dulu.
Aku pernah tersenyum karena mu,
Dan Kau pernah tertawa karena
ulahku..
Ketika Tuhan memberiku perasaan ini,
Mengapa kau menghindar ?
Bukankah Kita sama-sama merasakan ?
Lantas apa yang harus aku lakukan
agar semua kembali ?
Kau marah padaku ? silahkan !
Kau berhak marah padaku,
Karena aku menanggalkan namamu
Dalam ruang kosong dihati ini..
Kau benci padaku ? bencilah aku !
Aku tidak akan membencimu,
Aku tidak akan mengganggu hidupmu,
Jika itu yang kau maksud !
Tapi satu hal yang harus Kau tau !
Aku tidak pernah meminta rasa ini,
Aku tidak pernah meminta kau orang
yang Tuhan pilih,
Aku tidak pernah meminta aku mau
hidup denganmu,
Aku tidak pernah meminta hal itu..
Bahkan dulu Kau tidak pernah
disebutkan
Dalam doa-doaku,
Kau hanya sebagian kecil teman dan
hanya sebatas teman !
Jika masih di ijinkan,
Maafkan aku,
Aku janji,
Tidak akan pernah ada aku lagi !
Tapi jika Kau membutuhkan aku suatu
saat nanti,
Mungkin Kau sudah terlambat,
Aku tidak mungkin kembali pada orang
yang menyakiti hatiku !
0 komentar:
Posting Komentar